Penerapan
Konsep “Round English Library, English Day, One Day One Word” sebagai Upaya
persiapan menghadapi Pasar ASEAN Bebas
Oleh: Yaumil Atia
AEC
(ASEAN Economy Community) 2015 merupakan kerjasama negara-negara di Asia Tenggara
dalam tujuan meningkatkan ekonomi masing-masing negara dengan konsep utama
menciptakan ASEAN sebagai sebuah pasar tunggal dan kesatuan basis produksi
dimana terjadi free flow atas barang, jasa, faktor produksi, investasi dan
modal serta penghapusan tarif bagi perdagangan antar negara ASEAN yang kemudian
diharapkan dapat mengurangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi diantara
negara-negara anggotanya melalui sejumlah kerjasama yang saling menguntungkan
(http://ditjenkpi.kemendag.go.id).
Konsep pasar bebas
dikawasan ASEAN ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap sektor ekonomi
Indonesia terkait pengembangan industri dalam negeri. Negara yang lain akan
bebas untuk mengembangkan ekonominya sehingga akan menibulkan suatu daya saing
tidak hanya didalam negeri tetapi juga bersaing dengan dari luar Indonesia. (http://writing-contest.bisnis.com/artikel/read/20140401/378/214581/indonesia-dalam-pasar-bebas-asean-2015-stuntman-atau-aktor-utama)
Kata kuncinya dalam AEC
2015 adalah daya saing. Indonesia harus mempersiapkan diri untuk
mampu bersaing dengan Negara lain. Artinya Indonesia harus mampu melahirkan
sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan setara dengan kriteria kebutuhan ASEAN. Ini berarti keahlian ataupun keterampilan
saja tidak cukup melainkan adanya dukungan dari kemampuan berbahasa asing serta
penguasaan teknologi.
Maka
dari itu, untuk mempersiapkan diri menghadapi program pasar ASEAN bebas ini,
Indonesia harus menerapkan kewajiban menguasai bahasa asing dan teknologi
kepada seluruh lapisan masyarakat serta tidak ada pengecualian, karena seluruh
masyarakat Indonesia akan menghadapi ini secara merata. Konsep yang dapat
diterapkan kepada seluruh penduduk Indonesia yakni “Round English Library (REL),
English day, One day One Word”.
Round
English Library (REL) yakni Pustaka Inggris keliling merupakan pustaka berjalan
dengan kendaraan roda empat (mobil) yang mana di dalamnya hanya akan
menyediakan buku bernuansa inggris. Ini sebagai sarana dan program
memfasilitasi masyarakat untuk memudahkan masyarakat belajar bahasa inggris.
Selain itu, pustaka keliling menyediakan satu orang sebagai pengajar dan ini
dapat dilakukan seminggu sekali.
English
day yakni hari berbahasa inggris, merupakan satu hari khusus berbahasa inggris.
Ini bisa dilakukan dalam bentuk suatu acara ataupun hanya perbincangan dengan
berbahasa inggris. Sehingga masyarakat dapat mengeksplor dan berlatih berbahasa
inggris namun juga tidak meninggalkan bahasa kebudayaannya, karena ini hanya
dilakukan satu hari.
One
Day One Word yakni satu hari satu kata, merupakan program menabung kosa kata
bahasa inggris. Masyarakat diwajibkan untuk menambah kosa kata baru di setiap
harinya. Sehingga semakin hari kosa kata yang dimiliki semakin banyak.
Tiga
konsep di atas merupakan langkah ringan yang mungkin dapat diterapkan
pemerintah secara merata. Karena selama ini memang yang menjadi kendala bagi
penduduk Indonesia adalah biaya pendidikan yang mahal, khususnya pendidikan
tambahan demikian. Sehingga minat Indonesia menjadi berkurang. Dan pesan yang
paling penting bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam mengahadapi pasar ASEAN
bebas ini adalah “Kepercayaan Diri Bangsa”. Percaya pada bangsa dan juga
berusaha. Seperti yang dijanjikan Allah SWT dalam firmannya bahwa Allah akan
memberi suatu ujian kepada hambaNya sesuai dengan kemampuannya. Dan tidak ada
masalah tanpa pemecahannya. J
No comments:
Post a Comment