Nama lengkap saya Yaumil Atia. Terlahir
sebagai anak kedua dari empat bersaudara. Di masa-masa akhir di bangku SMA,
saya telah menyatakan bahwa saya hanya ingin berbisnis. Tetapi, nasehat ibu
serta kesempatan yang ada mengharuskan saya untuk menjemput jalan yang berbeda.
Alhamdulillah, saya lulus melalui jalur Pemilihan Bibit Unggul Daerah (PBUD). Walau
dengan hati yang tak menentu, saya tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik
demi membahagiakan ibu. Ia sangat berharap kami bisa menempuh pendidikan yang
lebih tinggi dari almarhum ayah saya agar menjadi orang yang bermanfaat di
kemudian hari.
Kini saya sadar mengapa harus
berada di fakultas dan jurusan yang telah menjadi pilihan saya yaitu Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perairan. Ini
menjadi tugas saya sebagai generasi penerus bangsa khususnya yang akan
menangani persoalan kemaritiman. Selama ini masyarakat nelayan di Indonesia
selalu dikenal sebagai masyarakat miskin atau menengah ke bawah. Padahal di
Negeri Sakura “Jepang” yang memiliki laut yang jauh lebih sempit dibandingkan
di Indonesia, sekelompok masyarakat nelayannya termasuk ke dalam kategori
masyarakat menengah ke atas. Kini persoalan tersebut sudah dapat terjawab oleh
saya. Minimnya pendidikan masyarakat nelayan menyebabkan usaha perikanan di
Indonesia tidak mengalami perkembangan yang pesat. Di era globalisasi ini teknologi
menjadi salah satu faktor utama yang paling menentukan kemajuan suatu usaha. Selain
itu, penanaman kedisiplinan masyarakat nelayan harus ditingkatkan demi
keberlanjutan usaha tersebut baik dari segi administrasi perizinan, kelengkapan
armada, serta semua yang mencakup dari peraturan yang diberlakukan.
Dengan demikian, Saya sebagai
mahasiswa yang bergerak di bidang ilmu tersebut telah mempersiapkan diri untuk menempuh
masa depan saya dengan merancang rencana lima tahun mendatang sebelumnya yakni
memahami seutuhnya permasalahan kemaritiman di Indonesia dari segala sisi yaitu
sosial budaya, ekonomi, politik, teknologi, pendidikan, kesehatan, serta manajemen
SDA dan SDM. Selanjutnya, sebelum saya langsung bekerja secara mandiri, saya
berniat untuk mencari pengalaman di dunia perkantoran terlebih dahulu seperti
dinas perikanan dan Pelabuhan Perikanan. Setelah mengetahui permasalahan serta memiliki
pengalaman yang banyak saya akan mencoba bekerja secara mandiri yakni menjadi seorang
pengusaha di bidang penangkapan. Saya berharap bisa menjadi contoh serta
inspirasi untuk masyarakat nelayan Indonesia dan mengubah paradigma bahwa
kehidupan nelayan yang selama ini dikenal dengan kehidupan yang menyedihkan bisa
menjadi kehidupan yang menjanjikan.
Disamping mengikuti perkuliahan, saya juga
aktif di berbagai organisasi kampus antara lain UKM PKRI (Rohis kampus), HMJ
PSP, UR Cendekia, Kommisariat Faperika, Puskomda Riau, dan Himpatindo dengan tujuan
untuk menambah pengetahuan, pengalaman, memperluas jaringan, berlatih
berkomunikasi aktif, serta memahami dasar-dasar kepemimpinan. Kesibukan saya di
organisasi tidak menjadikan alasan saya untuk melalaikan kewajiban akademik. Alhamdulillah,
mulai semester awal hingga saat ini saya selalu memperoleh nilai yang
tertinggi. Saya juga selalu menyempatkan untuk mengupgrade kemampuan diri dengan mengikuti berbagai perlombaan di
kampus. Mulai dari perlombaan yang di bidang kesenian hingga keilmiahan. Prestasi
terakhir yang saya peroleh yakni sebagai Mahasiswa Berprestasi di tingkat
Fakultas.
Maka dari itu, saya berharap bisa
lulus sebagai penerima beasiswa Tanoto ini. Selain untuk membantu meringankan
beban ibu yang saat ini juga menguliahkan kakak dan menyekolahkan adik-adik
saya, saya sangat berkeinginan mengikuti kegiatan rutinitasnya yakni training
leadership sebagai bekal di kemudian hari.
No comments:
Post a Comment